BELITUNG TIMUR - Forum Pembauran Kebangsaan Belitung Timur (FPK Beltim) menggelar Rapat Kerja dibuka mewakili Beltim Asisten l H.Sayono, Raker dengan mengambil tema ' Memperkuat Persatuan Untuk Belitung Timur Bangkit dan Berdaya' bertempat digedung serba guna Kesbangpol Belitung Timur, Sabtu, 28/5/2022.
Ketua FPK Beltim Helmi M.Fadhil mengatakan pelaksanaan raker guna merperkuat rasa persatuan antar paguyuban yang ada di Belitung Timur, membuat drap kerja, dimana dari 11 Paguyuban yang terdiri dari suku etnis untuk menguatkan tali silaturahmi antara satu dengan yang lain.
"Kegiatan ini sebagai bentuk tanggung kita selaku FPK terhadap pemerintah hususnya Kabupaten Belitung Timur, Raker kali sengaja kita dengan mengambil tema 'Memperkuat Persatuan Untuk Belitung Timur Bangkit dan Berdaya, sebagaimana Tagline pak Bupati kita" ujar Helmi.
Selain itu Helmi mengatakan keberadaan FPK merupakan wadah informasi komunikasi konsultasi dan kerjasama antar masyarakat yang diarahkan untuk menumbuh kembangkan memantapkan memelihara pembauran kebangsaan.
"Forum pembauran kebangsaan pada pelaksanaannya meliputi kegiatan integrasi anggota masyarakat berbagai ras suku etnis. Harus kita sadari FPK merupakan komitmen bangsa menjalankan semangat kebinekaan agar tetap terjaga pembauran kebangsaan. Amat penting dapat dilihat keadaan masyarakat saat ini melemah ditandai dengan mudahnya terprovokasi dengan adanya isu-isu yang melemahkan keutuhan bangsa di tengah pesatnya teknologi informasi yang cepat" kata Helmi.
Kepala Badan Kesbangpol Beltim mengatakan, perlunya pendataan domisili kepada pendatang baru guna memudahkan mengetahui identitas yang jelas yang berguna pula jika ada hal sesuatu sakit kecelakaan dan lainnya sehingga mudah dapat kita selesaikan bersama sama.
"Dari 11 Paguyuban yang ada untuk mendata dari masing-masing masyarakatnya seperti domisilinya untuk tertib administrasinya sehingga memudahkan untuk menyelesaikan persoalan jika sakit dan kecelakaan kerja dan lainnya" pungkas Yusmawandi.
Dikatakan Yusmawandi, dalam hal ini mensuport atas kegiatan FPK sepanjang masih diakomodir untuk menjalankan kegiatannya, namun demikian juga dari kegiatan FPK tidak hanya bergantung pada anggaran yang ada saja kemandirian FPK bersama juga sangat penting.
" Sudah menjadi tanggung jawab kita bersama untuk membangkitkan membangun masyarakat dalam keberagaman memperkuat persatuan kebhinnekaan melalui seni dan budaya yang berdaya guna. Ada momentum penting di hari jadi Belitung Timur FPK punya keberagaman seni budaya dan kuliner untuk dipertunjukkan saat itu nanti dalam parade seni budaya dan kuliner dari masing - masing suku etnis di hari jadi Belitung Timur pada Bulan Februari tahun 2023 nanti" Ujar Yusmawandi kepada awak media.
Sementar itu pula Bupati Belitung Timur yang diwakilkan Ass l H.Sayono memberikan sambutan dan arahannya kepada pengurus dan anggota FPK Beltim.
" Pembauran kebangsaan harus terus digelorakan dan diperjuangkan, FPK punya peran strategis dalam menjaga persatuan dalam kebhinekaan, Beltim sudah sejak zaman dulu terbiasa dengan perbedaan suku etnis namun tetap berdampingan dengan damai. Masyarakat baltim merupakan masyarakat yang cinta damai saling menghormati satu sama lain dan itu bukan slogan semata namun nyata kita rasakan sampai saat sekarang ini, kehadiran FPK sangat dibutuhkan untuk menjaga kondisi fisitas di tengah masyarakat yang sangat rentan konflik, perlunya pembauran antara suku etnis" papar Sayono mbacakan teks pidato Bupati Beltim.
Ditegaskannya fanatisme dalam kesukuan tidak memicu konflik persoalan sosial harus segera diselesaikan tidak menjadi besar dan berlarut.
" Menjelang tahun politik perlu saya ingatkan FPK tetap menjadi forum menjaga kondisi daerah negara dan bangsa, jangan terlibat dalam politik praktis, FPK juga punya peran strategis untuk menjaga daerah tetap damai sejahtera bangkit dan berdaya menjadikan Belitung timur yang lebih baik" ujarnya.
Diahir sambutannya mengajak kita semua terutama pengurus dan anggota forum untuk berkomitmen menjalankan tugasnya dan menjaring aspirasi masyarakat menjalankan dialog dengan pimpinan organisasi pembauran, pemuka adat, suku etnis dan menjalin rekomendasi Kepada Bupati sebagai bahan dalam penyusunan pertimbangan dalam memberikan kebijakan. Peran strategis forum saat ini sebagai salah satu wujud bakti kita kepada masyarakat bangsa dan negara. (HMF)